Senin, 07 Juli 2008

MAU JALAN-JALAN KE KOREA GRATIS???

Lomba Penulisan Esai Melalui Cerita Pendek
MAU JALAN-JALAN KE KOREA GRATIS???IKUTI LOMBA PENULISAN ESAI "MENGENAL MASYARAKAT DAN BUDAYA KOREA MELALUI CERITA PENDEK"
Korean Literature Translation Institute (KLTI) dan Indonesia Culture Center Seoul (Pusat Budaya Indonesia, Seoul) bekerja sama dengan Program Studi Indonesia dan Program Studi Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI) dan Penerbit Gramedia Pustaka Utama akan menyelenggarakan lomba penulisan esai yang membahas atau mengapresiasi buku antologi cerpen Laut dan Kupu-Kupu (terjemahan Koh Young Hun dan Tommy Christomi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007). Lomba dengan tema "Mengenal Masyarakat dan Budaya Korea melalui karya sastra (cerpen)" bertujuan memperkenalkan kesusastraan, masyarakat dan kebudayaan Korea melalui karya sastra (cerpen) serta membuka jalan bagi usaha mengenal kebudayaan dan masyarakat Korea lebih dekat
Ketentuan Umum
Lomba ini terbuka bagi warga negara Indonesia yang pada tahun 2008 berusia tidak lebih dari 40 tahun (dibuktikan dengan menyertakan Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas lainnya).
Biodata dan alamat lengkap (termasuk nomor telepon, ponsel, dan e-mail) disertakan di luar naskah lomba.
Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah lomba.
Naskah lomba belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun.
Naskah lomba ditulis dalam bahasa Indonesia yang kreatif dan merupakan karya asli.
Panjang tulisan untuk lomba ini minimal 4 halaman kuarto atau A4 dengan huruf standar (Times New Roman, 12), 1,5 spasi dan maksimal 10 halaman (2000--4000 kata).
Naskah lomba dikirim kepada Panitia sebanyak 5 (lima) kopi, selambat-lambatnya tanggal 29 Agustus 2008 (stempel pos).
Di sebelah kiri amplop dan di dalam setiap naskah lomba hendaknya dicantumkan keterangan: LOMBA PENULISAN ESAI : MENGENAL MASYARAKAT DAN BUDAYA KOREA MELALUI CERITA PENDEK
Naskah lomba dialamatkan kepada: Panitia Lomba Penulisan Esai: Mengenal Masyarakat dan Budaya Korea melalui Cerita Pendek Dengan Alamat: Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, 16424, telepon (021) 78881018, 7863528, faks. (021) 78881018, email: lombaesaikorea@yahoo.com
Keterangan lebih lanjut mengenai lomba ini, boleh ditanyakan kepada Sdr. Prisila Limbong, Program Studi Indonesia, telepon (021) 78881018, Faks. (021) 78881018.
Ketentuan Khusus
Bentuk tulisan berupa esai dengan gaya bahasa yang cair, kreatif, dan tidak dalam bentuk makalah ilmiah.
Peserta lomba adalah perorangan, bukan kelompok.
Setiap pengutipan hendaknya tidak lebih dari delapan (8) baris dari teks aslinya dengan mencantumkan nomor halaman teks yang dikutip. Tidak dibenarkan menggunakan catatan kaki (footnote).
Naskah lomba belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakan dalam lomba lain.
Lomba ini mendasari kajian atau apresiasi pada buku antologi cerpen Laut dan Kupu-Kupu (terjemahan Koh Young Hun dan Tommy Christomi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007). Ulasan atas cerpen lain di luar buku itu diizinkan sejauh mendukung dan ada relevansinya dengan cerpen-cerpen yang termuat dalam buku Laut dan Kupu-Kupu.
Peserta yang kesulitan untuk mendapatkan buku Laut dan Kupu-Kupu, dapat menghubungi Penerbit Gramedia Pustaka Utama melalui Sdr. Wina, telepon: 021-53677834 ext 3252, email: telemarketing@gramedia.com (subyek: lomba esai kumcer Korea). Penerbit akan memberikan rabat sebesar 25% untuk setiap pemesanan langsung ke Penerbit (diskon tidak berlaku di toko buku). Ongkos kirim untuk wilayah JABODETABEK sebesar Rp. 5000 ditanggung oleh pemesan.
Hadiah
Juara I Rp 2.500.000,00
Juara II Rp 2.000.000,00
Juara III Rp 1.500.000,00
Juara 1--2 juga akan mendapat kehormatan untuk berkunjung ke Korea atas tanggungan Panitia (Tiket PP Jakarta--Seoul, Seoul--Jakarta, Fiskal, akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Korea). Panitia tidak menanggung biaya pembuatan paspor dan visa.
10 esai terbaik di luar Juara I--3 akan mendapat hadiah masing-masing @Rp 1.000.000,00Lain-Lain
Pengumuman Pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan tanggal 23 September 2008 di FIB-UI dan akan dipublikasikan secara nasional melalui media massa cetak ibukota dan website Gramedia Pustaka Utama, www.gramedia.com
Panitia berhak mengedit jika dianggap perlu bagi naskah yang akan diterbitkan.
Hak cipta naskah lomba ada pada penulis naskah.
Panitia berhak membatalkan keputusan dewan juri jika diketahui peserta lomba melanggar ketentuan khusus. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat, dan tidak diadakan surat-menyurat.

Minggu, 06 Juli 2008

Ingin Kaya ? Jadilah Pengusaha

"Apakah Selama ini anda berpikir bahwa hidup anda dari Kakek, Ayah, dan Anda akan mengajarkan kepada anak anda seperti ini: Belajar yang baik, dapatkan ranking, kuliah di perguruan tinggi yang hebat, dapatkan IPK yang tinggi, dan bekerja pada perusahaan besar, dan Pensiun...?" Kalau anda Jawab "YA" berarti artikel ini cocok untuk anda...!!"
Banyak orang yang mau kaya tapi tidak mengetahui bagaiamana caranya kaya, sebagian dari kita bila berkunjung ke orang yang kaya kita akan mencari 2 hal yaitu: Pekerjaan atau Hutang.
Dari hal tersebut diatas perlu kita perhatikan bukan karena INCOME yang menentukan hidup kita
Apakah sekolah menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi dunia yang riil?" Belajarlah yang giat dan
raihlah angka yang baik yang baik, dan kamu akan mendapatkan pekerjaan yang upahnya tinggi dan
tujangan serta keuntungan yang besar. Itulah yang orang tua saya ajarkan kepada saya dan akhirnya
saya menjadi sesukses sekarang, Sampai dengan suatu hari pada tahun 1996, salah satu anak saya pula
ke rumah dengan penuh rasa kecewa terhadap sekolah. Dia bosan dan capai belajar. " mengapa saya
harus menghabiskan waktu untuk mempelajari hal-hal yang tidak akan pernah saya gunakan dalam
kehidupan riil?" katanya memprotes.
Tanpa pikir panjang, saya langsung menjawab, " Karena bila kamu tidak memperoleh ranking yang baik,
kamu tidak akaan bisa diterima di Universitas."
"tak peduli apakah saya akan kuliah di perguruan tinggi atau tidak," Jawabnya," saya akan kaya"
"Jika kamu tidak lulus dari perguruan tinggi, kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik," jawab
saya dengan nada panic dan sikap peduli yang keibuan. " Dan jika kamu tidak mempunuao pekerjaan
yang baik, bagaimana kamu merencanakan untuk menjadi orang kaya ?"
Putra saya menyeringai dan perlahan-lahan menundukan kepalannya dengan ogah-ogahan.kami sudah
membicarakan hal ini banyak kali. Ia merendahkan kepalanya dan memutar-mutar matanya. Kata-kata
kebijaksanaan saya yang keibuan sekali lagi masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Meskipun cerdas dan berkemauan kuat, ia selalu merupakan pemuda yang ramah dan penuh hormat.
"Bu," ia mulai, giliran saya yang "dikuliahi". " ikutilah perkembangan zaman! Lihat sekeliling ibu, Saya
kira ibu juga tahu bahwa banyak orang sangat kaya tidak memperoleh kekayaan mereka karena
pendidikan mereka. Lihatlah Michael Jordan, Maddona bahkan Bill Gates, yang Drop Out dari Harvard
University, Telah mendirikan Microsoft; sekarang ini merupakan orang terkaya di Dunia, Padahal
umurnya baru 30an waktu itu.
Kesunyian yang panjang menyelimuti kami, Saya tidak pernah menduga bahwa saya memberi anak saya
nasehat yang sama yang dulu diberikan oleh orang tua saya kepada saya .Dunia sekitar kita telah
berubah, bahkan sangat cepat, tetapi nasehat yang kita berikan tidak atau belum berubah.
Memperoleh pendidikan yang baik dan meraih ranking yang baik tidak lagi menjamin kesuksesan, dan
tak seorang pun tamapak memperhatikan hal itu, kecuali anak-anak kita.
"Bu," lanjutnya, " saya tidak ingin bekerja sama kerasnya seperti yang ibu lakukan. Ibu menghasilkan
banyak uang, dan kita tingga dalam rumah yang amat besar dengan begitu banyak mainan. Jika saya
menuruti nasihat ibu, nasib saya pun akan berakhir sperti ibu : bekerja keras dan semakin keras hanya
untuk membayar pajak yang lebih besar dan akhirnya hidup dalam utang. Saya tahu lulusan universitas
sekarang memperoleh bayaran lebih kecil daripada ketika ibu baru lulus, lihatlah dokter. Mereka tidak
menghasilkan uang sebanyak dulu. Saya sadar tidak dapat bersandar pada jaminan social dana dana
pesiun dari tempat kerja. SAYA MEMBUTUKAN JAWABAN-JAWABAN BARU.
Ia benar, ia dan saya membutuhkan jawaban baru, Nasihat orang tua saya mungkin berhasil untuk
orang-orang yang lahir sebelum tahun 1945. Tetapi nasihat tersebut akan menjadi bencana bagi kita
yang lahir pada dunia yang berubah dengan cepatnya. Saya tidak bisa lagi hanya mengatakan kepada
mereka " pergilah kesekolah, raihlah nilai yang baik, dan carilah pekerjaan yang aman dan terjamin"
Saya tahu saya harus mencari cara-cara baru untuk membimbing pendidikan anak-anak saya.
Sebagai seorang ibu dan sekaligus seorang akuntan, saya perihatin dengan kurangnya pendidikan
financial yang diterima anak-anak kita di sekolah, banyak dari anak-anak muda jaman sekarang
mempunyai kartu kredit sebelum mereka lulus SMU, namun mereka tidak perna mendapat kursus
tentang uang atau bagaimana mengivestasikannya apalagi tentang bagaiaman cara kerjanya suku bunga
kartu kredit yang berlipat ganda itu. Singkat kata, tanpa melek financial dan pengetahuan tentang
bagaiamana cara uang bekerja, mereka tidak disiapkan untuk menghadapi cunia yang sedang
menantikan mereka, sebuah dunia dimana pengeluaran lebih ditekankan daripada penabungan
Ketika sebagai mahasiswa tingkat pertama anak tertua saya akhirnya terjerat hutang karena kartu-kartu
kreditnya, saya tidak hanya membantunya menghancurkan kartu-kartu kreditnya. Tapi saya juga pergi
ke sebuah program yang akan membantu saya mendidik anak-anak saya dalam masalah-masalah
keuangan.
Ada sebuah artikel menarik mengatakan di Amerika , dimana mereka memiliki kekuatannya financial
dikatakan bahwa:
Setelah menginjak usia 65th, nasib mereka seperti ini :
36% telah meninggal dunia, 54% masih bergantung pada anak cucunya, 5% masih bekerja keras, 4%
benar-benar pesiun, HANYA 1% saja yang benar-benar kaya raya. Keadaan seperti itu terjadi di Amerika
yang notabene mempunyai Jaminan Sosial dan Dana Pesiun, Bagaimana dengan Negara Indonesia?
Bagaimana dengan anda?

Jumat, 04 Juli 2008

Mendidik Hemat

Banyak orang dewasa yang tidak tahu bagaimana cara mengelolakeuangan dengan benar, karena tidak diajarkan sejak kecil. Kebanyakanorang tua mengaturkan keuangan anaknya, sehingga sang anak tidakperlu tahu mengenai kebutuhan keuangannya. Padahal hampir semuaaspek kehidupan berhubungan dengan keuangan.Bila Anda ingin anak Anda matang secara finansial pada saat dewasa,Anda harus mulai membiarkan anak Anda untuk menangani sendiri masalah keuangannya. Yang perlu Anda lakukan akan mengajarkan danmemandu sang anak, agar terus menerapkan pengelolaan keuangan yang baik. Dalam kesempatan ini akan saya bahas beberapa kebiasaankeuangan yang sebaiknya diajarkan kepada anak Anda.1. Membuat Anggaran Sederhana (Budgeting)Budgeting adalah inti dari pengelolaan keuangan. Kebanyakan orangmengalami kesulitan keuangan karena tidak menguasai budgeting. Bagaimana cara mengajarkan budgeting kepada anak?Kebutuhan anak lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang dewasa.Karena itu budgeting yang kita ajarkan juga lebih sederhana, sehinggalebih gampang untuk dicerna oleh anak. Misalkan biasanya anak Andamendapatkan uang jajan Rp. 10.000,- per hari. Nah, untuk mengajarkananak Anda budgeting, Anda perlu memberikan uang jajan selama satuperiode secara langsung kepada anak Anda. Mulailah dengan periode yang kecil, misalnya mingguan. Satu minggu terdiri dari 7 hari, jadiAnda langsung menyerahkan Rp. 70.000,- kepada anak Anda.Tentunya anak Anda perlu dipandu dalam pemanfaatan uang jajan tersebut. Apalagi uang jajan yang Anda berikan langsung dalam jumlahbesar. Berikan pengertian bahwa uang yang Anda berikan itu adalahuntuk satu minggu. Ajarkan cara budgeting sederhana kepada anakAnda, bahwa sang anak harus memberikan jatah belanja sebanyakRp. 10.000,- per hari. Bila pada hari tersebut sang anak sudah belanjalebih dari Rp. 10.000,-, maka dia harus berhenti berbelanja hinggakeesokan harinya.Anda juga perlu menjelaskan hukuman bila sang Anak menghabiskan uangjajan tersebut sebelum seminggu. Berikan penjelasan bahwa bila uangyang diberikan ternyata habis sebelum seminggu, maka Anda tidak akanmemberikan uang tambahan. Akibatnya sang anak dalam minggu tersebutsudah tidak dapat berbelanja. Berikan penekanan bahwa sang anak harusdisiplin dalam berbelanja, sehingga uang jajan yang dihabiskan tidaklebih dari Rp. 10.000,- per hari.2. Kebiasaan Menabung untuk Mendapatkan SesuatuApabila anak Anda meminta Anda untuk membelikan sesuatu yang cukupmahal, lebih baik Anda memberikan penjelasan kepada anak Anda bahwabarang tersebut cukup mahal sehingga sang anak perlu menabungterlebih dahulu sebelum dapat membelinya. Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untukpendidikan finansial sang anak, sebab pada saat menabung sang anakharus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuanyang lebih besar.Misalkan saja anak Anda meminta Anda untuk membelikan sebuah sepedadengan harga Rp 500.000,-. Anda memberikan penjelasan kepada anakAnda bahwa harga Rp. 500.000,- itu cukup mahal, sehingga Anda tidakdapat langsung membeli sepeda tersebut. Lalu Anda dapat mengajarkananak Anda bahwa bila sang anak bersedia menabungkan uang jajannyasebesar Rp. 50.000,- per bulan, maka sang anak bisa membeli sepedatersebut dalam waktu 10 bulan.Mintalah agar anak Anda menghemat uang jajannya demi tujuannya untukmembeli sepeda. Disini peran Anda adalah memberikan pengertian bahwasang anak harus menahan keinginan berbelanjanya, sehingga berbelanjalebih sedikit dari biasanya agar dapat ditabung dan membeli sepeda.Setelah sang anak bersusah payah menabung selama 10 bulan, mungkinsaja ada beberapa faktor yang menyebabkan sang anak tidak bisamembeli sepeda yang diinginkan. Misalkan harga sepedanya naik, atausebagian tabungan anak terpotong oleh biaya administrasi bank. Dalamhal ini, lebih baik Anda membantu anak Anda dengan cara menanggungbiaya yang tidak berhasil dikumpulkan oleh anak Anda. Anggap sajahal ini adalah hadiah/reward atas kerja keras sang anak dalammenabung selama 10 bulan.3. Mengenal perbankanDi jaman sekarang, kehidupan finansial seseorang selalu berkaitandengan perbankan. Mungkin gaji Anda ditransfer langsung ke rekeningbank Anda. Bank juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang Anda. Bank juga memiliki beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan sepertipembayaran tagihan bulanan seperti telepon, listrik, air dan lain-lain.Oleh karena itu, adalah penting untuk memperkenalkan anak ke duniaperbankan. Caranya adalah dengan membuka satu buah rekening khususuntuk anak Anda, dan membiarkan anak Anda melakukan sendiri transaksikeuangannya di bank. Anda perlu mengajarkan anak cara untuk mengisislip penyimpanan atau pengambilan uang, bagaimana cara mengantri diteller. Yang terpenting adalah bagaimana cara sang anak berkomunikasidengan teller pada saat ingin menyetor atau mengambil uang.Mengenai ATM, lebih baik anak Anda tidak diberi kartu ATM hingga matang secara finansial. Sebab keberadaan kartu ATM menyebabkan uangtabungan menjadi sangat gampang untuk diambil, sehingga anak yangmasih kurang matang secara finansial cenderung untuk menguras isitabungannya. Hal ini akan merusak kebiasaan menabung sang anak. Lebihbaik ATM diberikan setelah anak Anda lebih matang dalam hal finansial,mungkin setelah duduk di bangku SMP atau SMU.